Penyerang muda AS Roma, Raul Asencio, secara terbuka menyampaikan permintaan maaf kepada klub dan para penggemar atas performa buruknya di Piala Dunia Antarklub FIFA 2025. Oleh karena itu, Asencio minta maaf atas penampilan di bawah standar. Ia mengakui tidak memenuhi harapan di turnamen tersebut.
Asencio mengungkapkan rasa kecewanya terhadap diri sendiri. Ia merasa belum memberikan kontribusi maksimal bagi AS Roma di kompetisi penting itu. Pemain berusia 27 tahun ini hanya mencetak 2 gol dari total 5 pertandingan Piala Dunia Antarklub. Angka itu jauh dari ekspektasi, terutama bagi seorang penyerang utama. Selain itu, catatan ini juga mengecewakan mengingat ia absen dalam tiga pertandingan terakhir Serie A musim lalu.
Meski demikian, Asencio berjanji akan menjadikan pengalaman ini sebagai pembelajaran berharga. Ia bertekad untuk bangkit dan menunjukkan performa terbaiknya di Serie A musim depan. Dengan demikian, sang penyerang akan bekerja lebih keras dalam latihan dan berusaha meningkatkan ketajamannya di depan gawang. Ia juga ingin membuktikan diri pantas mengenakan seragam AS Roma.
Permintaan maaf Asencio ini menunjukkan profesionalisme dan kesadarannya akan tanggung jawab sebagai pemain. Jadi, hal ini diharapkan menjadi titik balik bagi sang pemain untuk kembali menemukan sentuhan terbaiknya. Apakah Asencio mampu menepati janjinya dan kembali menjadi mesin gol AS Roma? Kita nantikan performanya di musim kompetisi berikutnya.
Asencio minta maaf – Asencio: Performa Buruk di Piala Dunia Antarklub
Bek muda Real Madrid, Raul Asencio, mengalami Piala Dunia Antarklub FIFA 2025 yang jauh dari harapan. Ia menunjukkan Asencio: performa buruk sepanjang turnamen tersebut. Padahal, sebelumnya ia sempat mencuri perhatian dengan penampilan menjanjikan di La Liga dan Liga Champions. Kini, sorotan tajam mengarah kepadanya setelah serangkaian kesalahan fatal.
Asencio tampil di bawah standar dalam tiga laga awal Piala Dunia Antarklub. Ia bahkan menjadi penyebab penalti saat melawan Al-Hilal dan menerima kartu merah di awal laga kontra Pachuca. Oleh karena itu, penampilannya mencapai puncaknya pada semifinal melawan Paris Saint-Germain (PSG). Blunder elementernya di awal pertandingan membuka jalan bagi PSG mencetak gol pertama, yang berkontribusi pada kekalahan telak 0-4 Real Madrid.
Penurunan drastis performa Asencio ini membuat posisinya di skuad utama Real Madrid terancam. Pelatih Xabi Alonso dikabarkan kehilangan kepercayaan terhadapnya. Selain itu, ia kini tampak kalah bersaing dengan bek tengah lain seperti Antonio Rudiger, Eder Militao, dan bek muda Dean Huijsen. Kesalahan individu berulang ini tidak hanya memengaruhi hasil pertandingan, tetapi juga mengikis kepercayaan dari pelatih dan rekan setim.
Raul Asencio sendiri telah menyampaikan permintaan maaf atas penampilannya di turnamen tersebut. Ia mengakui kesulitannya dan berjanji akan belajar dari kesalahan ini untuk bangkit. Jadi, bagi Real Madrid, musim baru sudah di depan mata. Jika Asencio ingin mempertahankan posisinya, ia harus segera membuktikan bahwa performa buruk di Piala Dunia Antarklub hanyalah anomali, bukan awal dari kemunduran kariernya.